Proposal harus detil (seri proposal 1)
Menurut saya, para mahasiswa saat ini sudah sangat sering mendengar kata proposal. Sebagian besar jg pasti telah pernah membuat dokumen tersebut. Bahasan singkat saya ini juga bukan ditujukan untuk menggurui, apalagi membuat penyeragaman. Ini karena setiap proposal dapat saja dikustomisasi untuk memenuhi permintaan program atau yang akan dituju.
Posting pendek saya akan membahas mengenai beberapa kekurangan umum yang sering dijumpai. Ini berlaku untuk berbagai jenis proposal, apakah itu proposal kegiatan mahasiswa atau proposal skripsi (wajib atau sunat ya di S1 Geologi ITB).
Proposal harus fokus dan detil
Membicarakan proposal artinya bila seseorang membacanya maka harusnya tidak ada lagi pertanyaan tentang apa yang akan anda lakukan. Kalau di bidang geologi, ya mestinya harus jelas apa yang akan dilakukan, untuk menjawab masalah apa, dan di mana. Bila perlu (dan sanggup) mestinya proposal bisa menjawab pertanyaan: berapa banyak anda akan membuat lintasan observasi, di mana anda akan membuat lintasan, apa saja yang akan dilakukan saat observasi, berapa stop site yang akan anda buat, berapa target sampel anda, akan diuji apa saja sampel itu (misal analisis petrografi, analisis XRD, analisis mikrofosil, dll). Dan pertanyaan-pertanyaan lain hingga berapa estimasi biaya yang akan anda perlukan hingga proyek tugas akhir ini selesai. Mengapa saya menyebut "proyek" tugas akhir? lihat posting saya yang lain.
Artinya apa. Artinya kalau anda mengerjakan proyek TA tentang mikrofosil pasti akan beda proposalnya dengan TA lain yang studi khususnya stratigrafi atau geologi teknik. Bedanya tidak hanya di judul tetapi di seluruh bagian dari TA tersebut.
Proposal harus ilustratif
Lihat posting terkait.
Proposal harus persuasif
Lihat posting terkait.
No comments:
Post a Comment