09 March 2014

Motivating a student (actually motivating myself)

Katanya guru yang baik adalah yang bisa memotivasi. Tapi kata orang yang sama, kita baru bisa memotivasi orang lain kalau sudah bisa memotivasi diri sendiri. Butir yang kedua ini jauh lebih susah. Jadi saya lebih baik melakukan ini bersamaan. Saya mencoba memotivasi diri sendiri dengan memotivasi orang lain.

The following is an email conversation with a student that wants to submit a paper for student competition. His field was in Tasikmalaya, his hometown and he observed the interaction between river and groundwater on the area. I have edited some parts of the email. The "++" signs are his and ">>" are mine. Enjoy your sunday everybody. {@dasaptaerwin}



--------
Dasapta Erwin Irawan 
Applied Geology Research Division
Faculty of Earth Science and Tech
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
{@dasaptaerwin}

Begin forwarded message:

++Assalamualaikum

>> (0.1) Wa'alaikumsalam wr wb

++ Maaf Pak saya baru memberi kabar tentang proyek ini, maaf juga saya belum bisa mengirim peta yang Bapak minta, karena kebetulan kemarin-kemarin saya sedang mengerjakan paper lain untuk lomba di UGM, mohon doanya juga Pak, semoga bisa lolos aamiin

>> (1.1) mangga diatur saja waktunya, krn sayang kalau kegiatan Tasik tdk dipublikasikan. Bahkan kalau ada tambahan waktu dan dana silahkan dilanjutkan. Semoga yg di UGM berhasil. Saran saya selalu koordinasi dgn GEA dan kaprodi ya, supaya mereka mengetahui upaya dan prestasi mahasiswa2 nya.

++ Untuk proyek Tasik saya mau buat paper untuk dikirim di 2 lomba Pak, PKM dan lomba karya ilmiah Tanoto.

>> (2.1) setuju tapi saran saya hrs beda isinya. Misal: yg satu mereview kondisi lingkungan khususnya status kualitas air tanah dan air sungai di Tasik. Paper ini semacam referat tapi referensinya hrs banyak plus tambahkan pendapat anda. Salah satu point pendapat anda adl pentingnya mapping relasi air tanah dan air sungai.

(2.2) Pendapat anda tsb kemudian dikemas dlm paper yg kedua yg sifatnya sdh menceritakan investigasi awal dan menyampaikan temuan2 temuan sementara yg sdh didapatkan. Ceritakan saja bahwa utk mengetahui lebih dalam lagi, perlu tambahan waktu dan dana utk mapping subsurface yg baik, misal dgn geolistrik.

++ Tetapi, ada sedikit kendala Pak. Pertama, kami belum bisa mengetahui kondisi subsurface nya, karena kondisi sekitar sudah padat penduduk, jadi sedikit sekali ada singkapan. Singkapan yang kami temui di sepanjang sungai pun secara keseluruhan breksi vulkanik yang tidak bisa diketahui kedudukannya.

>> (3.1) masalah tsb tdk hanya di Tasik tapi jg di kota-kota lain yg padat penduduk. Saran saya gunakan sajampeta geologi regional, kemudian di zoom di sepanjang alur sungainyg anda survey, kemudian diplot saja data litologi yg anda jumpai di lapangan. Tanpa strike-dip tdk masalah. Nanti akan saya kirim contohnya utk paper sy yg ciliwung (akan terbit di jurnal intl).

++ Kedua, rencananya kami akan memberikan solusi, berupa penanganan seperti apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi, bahkan menghilangkan dampak pencemaran di sumur warga. Metoda ini kami serahkan ke teman dari T.lingkungan. Tetapi, untuk mengetahui metoda yang tepat harus diketahui unsur kimia yang ada di air sumur dan sungai. Untuk itu, paling tidak harus ada 4 sample air yang dianalisis. Sementara itu, untuk pengujian 1 sample di lab T.Lingkungan biayanya 200.000.
untuk itu, kami mau minta saran ke Bapak. Untuk kendala pertama kira-kira hal apa yang bisa kami lakukan untuk mengetahui kondisi subsurfacenya? apakah hanya dengan melihat peta geologi saja bisa?

>> (3.2) bisa, lihat point (3.1)

++ untuk kendala kedua, apakah Bapak ada rekomendasi tempat uji kualitas air yang lebih terjangkau biayanya?

(3.2) berdasarkan banyak referensi dan riset2 di Aussie, unsur yg dites utk sampel air setidaknya: Ca Na Mg K Cl HCO3 CO3 SO4 F. Plus kalau bisa bakteri e.coli. Jumlah sampel tergantung dana. Saran saya ajak anak kimia atau TL yg bersedia menganalisis langsung dan mandiri di lab mereka, Misalnya utk data praktikum, anak2 kimia atau TL menganalisis data air sungai anda. Coba kontak himpunan Amisca atau HMTL siapa tahu ada mhsw nya yg berminat bantu, utk TA misalnya. Lebih ok lagi kalau label kegiatan/penulis paper dari beberapa himpunan mahasiswa yang terkait.

No comments: